Didampingi Asesor LSP Translog, 14 Asesor Polimarim AMI Lakukan Asesmen dan Uji Kompetensi Terhadap 91 Taruna

UJI KOMPETENSI. Sebanyak 91 taruna-taruni Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) mengikuti kegiatan asesmen kompetensi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Polimarim AMI, Jumat (12/1/2024). (Dok Polimarim AMI)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Sebanyak 91 taruna-taruni Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) mengikuti kegiatan asesmen kompetensi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Polimarim AMI, Jumat (12/1/2024).

Mereka mengikuti asesmen kompetensi untuk dua Skema Sertifikasi Okupasi yakni Pengurusan Pengiriman Barang (Freight Forwarding) dan Pengurusan Bongkar Muat Secara Aman Sesuai Prosedur (Stevedoring).

Kegiatan asesmen kompetensi untuk taruna dilakukan oleh 14 asesor dari Polimarim AMI yang didampingi tiga asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Transportasi Logistik (Translog) Indonesia.

Ketiga asesor pendamping adalah Dra Nurmaningsih MBA (MET.000.001031.2015) sebagai Lead Asesor, Dr Osman Arofat MM (MET.000.000627.2015) sebagai Asesor supervisi, dan Dr Lenny Brida Dipl Tesol MPsi MHum (MET.000.001066.2006) sebagai Asesor supervisi.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan asesmen yang dilanjutkan dengan uji kompetensi untuk peserta berlangsung lancar. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (11–12/1/2024) bertempat di TUK Sewaktu Kampus Polimarim AMI, Jl. Nuri Baru No.1, Makassar.

Nurmaningsih mengatakan, sebagai direktur PT LSP Translog Indonesia, ia berbahagia Polimarim AMI telah memiliki 14 orang asesor baru. Mereka juga telah menjalankan tugas pertamanya melakukan asesmen dan uji kompetensi kepada asesi atau peserta uji.

“Setelah Polimarim menjadi Tempat Uji Kompetensi Sewaktu dari PT Translog, kini Polimarim telah memiliki asesor sendiri. Tugas pertama telah dijalankan 14 asesor baru terhadap dua skema kompetensi, Freight Forwarding dan Stevedoring,” ujarnya.

Ke depan, jelas Nurmaningsih, TUK Polimarim dapat melangsungkan asesmen dan uji kompetensi secara mandiri. Skema yang diambil, bukan hanya untuk taruna-taruni, namun juga untuk masyarakat umum yang ingin memiliki sertifikat kompetensi.

Skema kompetensi yang dapat diikuti di TUK Polimarim antara lain, Okupasi Procuremant dari staf hingga manajer, Okupasi Warehouse dari staf officer hingga manajer, Okupasi Delivery & Freight yang mencakup helper, freight forwarding, stevedoring, hingga manajer.

Direktur Polimarim AMI saat memantau proses asesmen peserta, mengatakan pihaknya akan membuka luas untuk keikutsertaan masyarakat umum, jika berminat mengambil sertifikat kompetensi di bidang logistik.

“Setelah pelaksanaan di lingkup internal, tentu ke depan kita akan membuka untuk umum. Apalagi Polimarim telah menjadi TUK dari PT Translog. Nanti sertifikat kompetensi ini bakal seperti COP/COC yang sudah berjalan di Polimarim,” ujarnya.

Diketahui, salah satu syarat penting sebelum mendaftar ke perusahaan tertentu adalah memiliki Sertifikat Kompetensi. Jadi sertifikat yang dipegang taruna-taruni ini sebagai sertifikat kompetensi pendukung ijazah (SKPI).

Sertifikat ini menjadi bukti bahwa lulusan memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sertifikat kompetensi biasanya diambil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.

Sertifikasi kompetensi dapat meningkatkan kredibilitas, peluang karir, menjaga kualitas kerja, mendukung profesionalisme, gaji dan imbalan lainnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *