Ikut Bantu Lokasi Musibah Angin Puting Beliung, Tim DMC Ikatek Unhas Aktivasi Air Bersih

Team Reaksi Cepat DMC Ikatek Unhas turut ambil bagian dalam penyaluran bantuan logistik di lokasi musibah Angin Puting Beliung, Maros, Jumat-Sabtu (17-18/6/2022).

MAROS, SOLUSINEWS.ID – Team Reaksi Cepat Disaster Management Centre (TRC DMC) Ikatek Unhas turut ambil bagian dalam penyaluran bantuan logistik di lokasi musibah Angin Puting Beliung, Maros, Jumat-Sabtu (17-18/6/2022).

Pendistribusian bantuan logistik dari BPBD dan Kemensos diserahkan ke Posko Induk Kecamatan Maros Baru, yang disaksikan Ketua Ikatek Unhas Chapter Sulawesi Irfan AB yang juga anggota DPRD Provinsi Sulsel. Turut hadir Camat Maros Baru Andi Irfan.

Pada kegiatan tersebut, Tim DMC Ikatek Unhas juga mengaktivasi water station untuk mensupport dapur umum di posko pengungsi.

Dapur Umum tersebut menyuplai makanan buat 60-100 warga yang terkena dampak langsung dari musibah angin puting beliung di Kecamatan Maros Baru tersebut.

Bacaan Lainnya

“Respon bantuan kemanusiaan ini akan terus kami lakukan hingga beberapa hari ke depan Insya Allah,” kata Zul selaku Koordinator TRC DMC Ikatek Unhas.

Zul menerangkan pihaknya menurunkan 6 orang relawan DMC Ikatek Unhas. Selain mendistribusikan logistik, tim DMC Ikatek juga membagikan makanan siap saji serta mengaktifkan air bersih.

Irfan AB menjelaskan, Tim DMC Ikatek Unhas ini akan terus membersamai warga yang menjadi korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Maros Baru.

“Tim dari DMC Ikatek Unhas ini dibentuk untuk membantu warga yang menjadi korban bencana. Mereka akan di sini dan akan melakukan bedah rumah untuk 3 rumah yang kondisi rusak sedang,” jelas Irfan AB.

Sementara itu, Camat Maros Baru Andi Irfan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada TRC DMC Ikatek Unhas yang memperhatikan kondisi warganya di posko pengungsian.

“Terima kasih untuk tim DMC Ikatek Unhas. Dan kami juga masih mengharapkan bantuan lainnya, terutama untuk membantu membangun kembali sebagian rumah warga yang rusak,” ujarnya.

“Kami masih butuh bahan bangunan berupa seng dan balok. Kasihan warga kami kehujanan Pak. Rumah mereka banyak yang atap sengnya terangkat,” tuturnya,” lanjut Andi Irfan.

Bencana angin puting beliung melanda dua Kelurahan dan satu desa di Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros, pada hari Kamis 16 Juni 2022 sekitar pukul 16.45 Wita.

Akibat musibah tersebut, seorang warga meninggal dunia atas nama Din Parani umur 65 tahun. Din merupakan warga yang beralamat di RT 2 RW 1 Kelurahan Baji Pamai Kecamatan Maros Baru. Almarhum diduga meninggal karena yang bersangkutan kaget dan menderita penyakit jantung.

Kerugian materiil yang dikutip dari rilis Kodim 1422 Maros, sebanyak 102 unit rumah mengalami kerusakan. Dengan rincian di Kelurahan Bajubodoa sebanyak 42 unit, Kelurahan Baji Pamai 49 unit, di Desa Borikamase 11 unit rumah.

Mari terus dukung aksi-aksi lapangan Team DMC Ikatek Unhas. Donasi dapat ditransfer melalui Bank BSI (451) No. Rek. 7709-9090-98 A.n DMC Ikatek Unhas. Konfirmasi transferan melalui nomor telepon 0813 4107 0900.

Tim BSMI Turun

Sementara itu, Relawan BSMI Maros, Yusran, yang berada tidak jauh dari titik lokasi membenarkan kejadian ini dan menginformasikan beberapa titik terjadinya angin puting beliung.

“Awal mulanya saya dapat kabar dari teman, lalu saya menatap langit dan melihat ada segumpalan awan hitam. Juga ada angin yang berputar, jadi saya telusuri,” papar Yusran diawal wawancara.

“Ada beberapa lingkungan terdampak di Kelurahan Baju Bodoa. Yaitu lingkungan Betang dan Lingkungan Mangallekana. Ini dua lingkungan terdampak yang parah,” jelasnya.

“Pusat angin yang berputar di dua lingkungan tersebut. Menurut sumber teman yang ada di Desa Borikamase, mengatakan ada sekitar 10 rumah yang kena,” tambahnya.

Yusran juga menambahkan bahwa selain dua lingkungan tersebut, juga terdapat beberapa lingkungan lain yang dilewati angin tersebut.

“Innalilah, kami menerima berita secara langsung bahwa ditemukan korban jiwa. Bernama Din Parani dengan jenis kelamin laki-laki. Ini korban meninggal karena kaget.

“Disekitar rumahnya terkena angin sehingga dia evakuasi cucunya, setelah itu langsung pingsan dan meninggal dunia,” lanjut Yusran saat menginformasikan berita duka ini.

Adapun dampak lain yang ditimbulkan ialah banyaknya rumah panggung dan beberapa rumah batu rusak bahkan rata dengan tanah.

“Banyak rumah panggung dan beberapa rumah batu. Rumah yang atapnha seng, terangkat dibawa angin. Di Lingkungan Betang ada 1 unit rumah yang rata, roboh di terjang angin. Dan beberapa rumah, atapnya hilang” pungkas Relawan BSMI Maros yang ditugaskan ini.

“Beberapa pohon tumbang dan ada satu mobil kijang terseret ke pinggir akibat angin tersebut” sambungnya.

Menanggapi peristiwa ini, Tim BSMI Maros terjun langsung melakukan asesmen untuk keperluan data kondisi di lapangan saat ini.

“Untuk respon dari kami sendiri. Untuk saat ini sementara masih dalam proses assessment dan mengumpulkan data-data dari berbagai sambil berkoordinasi dengan BPBD setempat” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *