Libatkan 11 Perusahaan Mitra, Prodi Transportasi Laut Polimarim Gelar FGD Penguatan Kurikulum

PENGAYAAN KURIKULUM. Program Studi (Prodi) Transportasi Laut Polimarim AMI menggelar Focus Group of Discussion (FGD) dengan tema Program Penguatan Kompetensi SDM Transportasi Laut di Travellers Hotel Phinisi, Jl Lamaddukelleng Buntu, Makassar, Kamis-Jumat (25-26/7/2024). (dok humas Polimarim)

Perusahaan angkutan logistik udara MSA Cargo Makassar Iriana Hermawati SH juga memberikan masukan untuk mata kuliah pengenalan tentang air cargo knowledge. “Di Makassar air cargo memang pakai marine product, jadi fungsi inventory agak kurang,” ujarnya.

Berikutnya masukan Direktur PT Jasa Utama Sakti (JUS) Hasyim Noor adalah adanya manajemen penjaminan mutu (surveyor, BKI). Lalu rantai pasok bisa diganti dengan manajemen logistik.

“Nah ini juga, ada 68 istilah di logistik, perlu diajarkan ke anak-anak. Ke depan yakinkan ke mahasiswa, apakah vokasi masih perlu, kalau sudah ada uji kompetensi. Yakinkan mereka profesinya sangat dibutuhkan, usaha atau bekerja di bidang yang sama,” tegasnya.

“Sebaiknya dosen polimarim ada 20% dari dunia usaha. Jadi langsung diarahkan atau diajarkan sesuai dengan kebutuhan. Harus ada kunjungan ke industri (3 bulan sekali) agar sinergi antara teori dengan dunia usaha,” kata Hasyim.

Bacaan Lainnya

Kepala Cabang PT Tanto Intimlines Makassar Arifin menambahkan adanya pembelajaran manajemen antar-moda. “Di semua pelabuhan saat ini sudah terkoneksi dengan kereta api. Bagaimana dikembangkan transportasi berdasarkan moda transportasi,” kata Arifin.

“Komunikasi, ditambahkan dalam pembelajaran, bisa jadi kerjasama dengan dosen dari luar negeri yang mengajar di Polimarim. Lalu didik anak-anak itu tentang attitute dan tata krama di kampus,” usulnya.

Perwakilan Q-Logistic Makassar Yodi Nalendra juga memberikan saran tentang paradigma masyarakat tentang gelar lulusan vokasi dibanding universitas, agak kurang, sehingga menjadi tantangan bagi Polimarim.

“Usul saya perbanyak praktek. Update informasi dan perkembangan khususnya dosen. Komunikasi dan bahasa inggris, sangat perlu. MK Enterpreneurship, perlu diperdalam lagi. Sampai bagaimana bisa membuat enterpreneur baru,” kata Yodi.

Berikutnya PT. Bumi Lintas Tama Makassar (Kalla Lines) Capt Herman menyebutkan, dari pengalaman mahasiswa PKL, kemampuan taruna untuk mempresentasikan diri masih kurang. “Penting pembelajaran strategik perusahaan, akuntansi hingga pajak,” ucapnya

Kemudian Syukur dari PT Pelayaran Samudera Lamappapenning (LPS) meminta taruna dibekali pengetahuan pengenalan terhadap kapal, kadet kurang mengetahui istilah jabatan di atas kapal, struktur organisasi, bangunan kapal dan istilah lainnya.

“Lalu memperkuat di bidang pengurusan sertifikat kapal. Perkuat materi pengurusan asuransi kapal hingga MK Port Clearance. Ini harus bagus,” ucap Syukur, lulusan Polimarim.

Sebagai pamungkas, mantan Direktur PPSDM Capt Indra Priyatna memberikan 6 (enam) catatan dalam FGD Prodi Transportasi Laut. Dimulai kewajiban melaksanakan e-learning di praktek kapal dan in service training (prala dan prada).

“Lalu agar penguatan bahasa Inggris lebih terasah, ditambahkan Daily conversation. Kemudian Bayplan stowage plan dan stabilitas kapal ndak usah. Kalau tahu saja boleh. Salvage dll bukan mata kuliah tapi fungsi.

“Usulan untuk 1-12 adalah level pokok bahasan, bukan mata kuliah. Dan nomor 9 terkait manajemen penjaminan mutu diganti sistem manajemen mutu (berbasis ISO 9001:2015) terdiri dari 10 klausul,” kata Indra. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *