CIKAL bakal Bali United berasal dari pendirian klub sepakbola Putra Samarinda FC pada tahun 1989.
Markas klub ini berada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tahun 2002, klub ini pindah ke Pulau Dewata , julukan Bali, kemudian berganti nama menjadi Bali United Pusam FC.
Tiga belas tahun kemudian atau pada tahun 2015, Bali United Pusam FC berganti nama menjadi Bali United FC dan promosi ke Liga 1 Indonesia setelah menjuarai Liga 2 Indonesia.
Pada musim 2019 dan 2021, Bali United kemudian menorehkan gelar juara Liga 1 Indonesia.
Klub ini memiliki stadion dengan nama Stadion Kapten I Wayan Dipta yang terletak di Gianyar, Bali, Indonesia.
Stadion ini merupakan markas Bali United FC sejak tahun 2015.
Dibangun tahun 1977 dan diresmikan pada tahun 2003 yang kini berkapasitas 18.000 kursi.
Stadion Kapten I Wayan Dipta pernah dijadikan lokasi perhelatan turnamen sepakbola nasional dan internasional seperti Piala Presiden, Bali Island Cup, dan Piala AFC.
Diberi nama Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk mengenang Kapten I Wayan Dipta, pahlawan nasional asal Bali yang gugur dalam masa perlawanan melawan penjajahan kolonial Belanda tahun 1946.
Stadion ini merupakan aset Pemkab Gianyar yang dikelola manajemen Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk.
Owner klub Bali United FC adalah Pieter Tanuri, Komisaris dari PT Bali Bintang Sejahtera.
Pieter Tanuri juga memiliki beberapa perusahaan antara lain pendiri dperusahaan sekuritas Tri Megah Securities Tbk, Komisaris PT Philadel Terra Lestari, PT Buana Capital Sekuritas, dan PT Multistrada Arah Sarana.
Dari sisi manajemen bisnis, Bali United menjadi klub pertama yang memiliki saham go public di Asia Tenggara.
Pada 17 Juni 2019, harga saham perusahaan klub ini melambung 69,14 persen dari nilai saham perdana Rp 175 per lembar ke level Rp 296 per saham.(*)
