Selain Kuliah Lapangan, Taruna & Dosen Polimarim Kampanye Budaya K3 & Pencegahan Pencemaran di PT IKI Makassar

KAMPANYE K3 - Taruna dan dosen Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) melakukan kuliah lapangan di PT Industri Kapal Indonesia (Persero), Jl Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (22/6/2023). Kegiatan dirangkaikan dengan pengabdian pada masyarakat dengan dan pengabdian kampanye Budaya K3 dan Pencegahan Pencemaran. (dok humas polimarim)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Taruna dan dosen Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) melakukan kuliah lapangan di PT Industri Kapal Indonesia (Persero), Jl Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (22/6/2023).

Kegiatan yang diikuti sekira 50-an orang taruna tingkat dua dan dosen pembimbing dari Prodi D4 Transportasi Laut tersebut dirangkaikan dengan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Kampanye Budaya K3 dan Pencegahan Pencemaran.

Kunjungan diawali dengan pengenalan, penerimaan, dan dilanutkan pengarahan dari manajemen PT IKI Makassar di aula galangan kapal Badan Usaha Milik Negera (BUMN) itu.

Materi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disampaikan Manajer K3LH dan Logistik PT IKI Ir Akbar Nur. Kemudian dilanjutkan materi pengenalan reparasi dan produksi kapal hingga pengelolaan pencemaran lingkungan oleh Manajer Dok Askari Mukhtar.

Bacaan Lainnya

Akbar Nur, menegaskan Budaya K3 dan Kepedulian Lingkungan menjadi hal yang wajib di PT IKI Makassar. Karena itu semua taruna-taruni yang hadir harus mematuhi peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

“Setiap tamu yang masuk di unit produksi, area atau lapangan pekerjaan wajib mengikuti SOP K3 karena sarat dengan risiko dan bahaya,” kata Akbar.

“Karena itu, kita semua harus mengikuti prosedural. Mengikuti SOP yang ada agar terhindar dari bahaya. Zero accident adalah harga mati. Adik-adik harus menyamakan persepsi dengan aturan K3 di sini,” tegas Akbar Nur.

Terkait dengan lingkungan, Akbar Nur menjelaskan jika PT IKI dilengkapi dengan tempat penampungan sementara (TPS) sampah dan juga memiliki tempat penyimpanan sementara limbah B3.

Pada kegiatannya, terutama dalam reparasi kapal, jelas Akbar, biasa terdapat cukup banyak sampah yang dihasilkan dari kapal masuk dok. Terutama dari kapal-kapal penumpang atau jenis penyeberangan.

Saat docking, tak jarang sampah dari kapal yang direparasi, terkumpul hingga 20 ton. Tentunya itu harus disimpan di TPS, lalu diangkut truk sampah menuju TPA. “Jadi ini juga menjadi pekerjaan kami untuk membersihkan,” jelas Akbar.

Dosen pendamping dari Polimarim, Moh Azhar Sauqy ST MT menyebutkan kuliah lapangan ini untuk mendekatkan taruna dengan dunia kerja yang nantinya bakal mereka geluti.

“Dengan kuliah lapangan ini, taruna mendapat pengalaman dengan melihat langsung alat atau bagian kapal yang selama ini dipelajari di bangku kuliah. Selain itu, kegiatan ini bagian dari kampanye K3 dan Pencegahan Pencemaran,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *