Pimpin LLDikti Wilayah IX Sultanbatara, Andi Lukman Optimis Capai Target 30 Guru Besar Baru

Kepala LLDIKTI IX Sultanbatara, Drs Andi Lukman MSi (dok lldikti)

SOLUSINEWS.ID, MAKASSAR – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Selatan Barat Tenggara (Sultan Batara) Drs Andi Lukman MSi optimis penambahan 30 guru besar.

Target dosen yang meraih jabatan fungsional Guru Besar itu sesuai dengan perolehan yang dicapai pejabat sebelumnya Prof Dr Jasruddin MSi sebanyak 30 Guru Besar per 31 Desember 2021.

Hal itu diungkapkan Kepala LLDIKTI IX Sultanbatara, Andi Lukman kepada media, di ruang kerjanya, Kamis 13 Januari 2022.

Dijelaskan Andi Lukman, peluang meraih tambahan guru besar tersebut cukup besar.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, saat ini ada sekira 90 dosen PTS di LLDikti IX yang sedang berproses untuk jabatan fungsional guru besar.

“Semoga prosesnya dimudahkan dan dilancarkan. Kita optimis bisa capai 30 guru besar,” kata pria kelahiran Camba Maros 17 Desember 1967 ini.

Peningkatan jumlah guru besar, merupakan salah satu solusi peningkatan kualitas kesejahteraan para dosen.

Selain juga dengan mendorong para dosen secara telaten dan teratur mengurus jabatan fungsional kemudian mengikuti seleksi sertifikasi dosen (Serdos).

“Para dosen yang lulus sertifikasi tentu akan menambah tingkat kesejahteraan,” ujar Andi Lukman.

Lulus Sertifikasi Dosen

Beberapa tahun terakhir ini, jumlah dosen yang mengurus jabatan fungsional cukup banyak sehingga yang lulus sertifikasi dosen juga cukup besar.

Data tahun 2021 mencapai sekitar 500 lebih dosen lulus serdos dan target 2022 diharapkan angka 500 dosen lebih akan tercapai.

Itu semua akan masuk dalam bahasan dan program kerja yang dibawa di rapat kerja kantor LLDikti IX.

“Program-program itu akan direalisasikan untuk satu tahun ke depan sebagai program strategis yang jadi skala prioritas,” ungkap staf pegawai, Universitas Tadulako Palu 1993-1998.

Pada tahun 2022, perubahan besar terjadi di LLDikti di seluruh Indonesia. Terjadi perubahan regulasi organisasi dengan hilangnya jabatan sekretaris LLDikti.

Yang ada Kepala LLDIKTI dan Kepala Tata Usaha serta lainnya menjadi fungsional.

“Sehingga perlu secepatnya dilakukan penyesuaian kerja para sumber daya manusia,” tandas Kasubag Kepegawaian Kopertis IX 2012.

“Kualitas pelayanan kepada perguruan tinggi akan terus ditingkatkan,” ungkap Kabag Kelembagaan LLDIKTI IX 2017 ini.

Apalagi dalam beberapa tahun terakhir menerapkan pelayanan berbasis digital sehingga urusan urusan perguruan tinggi semakin lebih muda dan efisien.

Pelayanan berbasis online menjadikan kantor LLDIKTI IX semakin sepi dan sunyi.

Nanti akan dibuat semacam area bebas bagi dosen LLDikti, dosen yayasan, dan pegawai dengan kegiatan olahraga serta diskusi.

“Kegiatan itu dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” tandas Kabid Akreditasi dan Kemahasiswaan LLDIKTI 2019.

Pada aspek kelembagaan akan dilakukan pendataan inventarisasi dan klarifikasi perguruan tinggi yang ada masalah.

Hasil klarifikasi kampus yang bermasalah itu akan diberi solusi apa dimerger atau dialihkelolakan.

Tetapi dalam proses pengambilan keputusan itu senantiasa melibatkan organisasi APTISI Sulsel dan ABPPTSI Sulsel.

“Kedua lembaga tersebut yang an berperan pada pengelolaan perguruan tinggi,” tandas mantan Sekretaris LLDIKTI IX ini.

Terkait pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, LLKDIKTI IX terus melakukan pengawasan dan pembinaan agar program tetap berjalan sesuai dengan rencana semula, tegasnya.

Perguruan tinggi yang ingin tetap eksis dan bertahan maka suatu keniscayaan harus beradaptasi dengan perubahan. (yahya/ulla).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *