Usaha Gogos Kambu di Tepi Jalan, Bisa Terjual Hingga 150 Biji Per hari

Gogos kambu harga Rp 2.500 per biji.(medi afriani/solusinews.id)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Gogos merupakan kuliner khas di Sulawesi Selatan  yang bahan utama pembuatannya menggunakan beras ketan dan dibungkus daun pisang.

Selain disebut Gogos, penganan ini juga kerap disebut gogosok. Pembuatannya melalui proses pembakaran.

Gogos juga menjadi salah satu makanan yang selalu hadir dalam jamuan di momen hari-hari besar Islam di masyarakat Sulsel seperti saat lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

Kini, kuliner khas tersebut bisa ditemukan kapan saja karena di beberapa tempat di daerah dan di perkotaan di Sulsel, gogos kerap dijajakan pedagang kaki lima di tepi jalan.

Bacaan Lainnya

Salah satunya bisa dijumpai dijual di tepi jalan poros Hertasning – Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, tepat di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

Pedagang gogos setempat, Halim, yang dijumpai mengaku menjual dua jenis gogos yaitu gogos original tanpa isi dan gogos kambu yang berisi daging cincang dari ayam dan ikan tuna.

Selain itu, gogos jualannya ada yang menggunakan beras ketan putih dan beras ketan hitam.

Gogos ini juga nikmat disantap bersama telur asin. Olehnya, Halim pun menyediakan telur asin untuk melengkapi jualannya.

gogos kambu
Pedagang kaki lima berjualan gogos kambu dan telur asin di tepi jalan poros Hertasning – Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa.(medi afriani/solusinews.id)

Satu buah gogos dan sebutir telur asin masing-masing seharga Rp 2.500. Dengan modal Rp 5.000 maka pembeli sudah bisa menikmati sebuah gogos dan satu telur asin.

Halim mulai berjualan gogos di di lokasi tersebut mulai pagi hingga malam.

“Saya jualan dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 19.00 malam, jualan setiap hari,” ungkapnya, Kamis (3/3/ 2022).

Setiap hari ia menyiapkan hingga 150 biji gogos untuk dijual. Untuk menyiapkan 150 gogos itu, Halim membutuhkan 6 liter beras ketan.

Dalam sehari, semua gogos jualannya bisa laku terjual. Dengan begitu, ia bisa mengantongi hasil jualannya sekitar Rp 375 ribu per hari.

Itu belum termasuk  puluhan telur asin yang dijual dan laku setiap hari dengan harga yang sama yaitu Rp 2.500 per butir.

Bila dikalkulasi maka dari berjualan gogos yang laku hingga 150 biji per hari, maka Halim bisa mengumpulkan omzet hingga belasan juta dalam sebulan.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *