MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Petugas tenik Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar bekerja keras mengatasi kebocoran pipa distribusi utama berdiameter 400 mm yang berlokasi di Jl Perintis Kemerdekaan, depan Perumahan Bukit Khatulistiwa, Makassar.
Pekerjaan itu berlangsung sejak Senin malam (18/4/2022). Kebocoran pipa induk itu sebelumnya dilaporkan pihak pemilik rumah makan yang melakukan pengerjaan dan pengeboran sumur dalam.
Hingga Selasa (19/4/2022), pekerjaan di lokasi dilaporkan belum selesai.
Kepala Bagian Distribusi PDAM, Ihdar ST, ditemani Kepala Seksi Kebocoran, Alfian Bambeng ST, mengatakan jalur pipa induk sudah dipindahkan ke dalam karena waktu itu ada pelebaran jalan perintis.
Menurutnya, hal seperti biasa terjadi bila ada warga yang tidak menyampaikan kegiatan pengeboran sumur dalam atau lebih dulu berkoordinasi dengan pihak PDAM.
“Proses pengurasan sisa air dalam pipa ini kami lakukan agak lama karena kondisi pipa yang terjepit pada pondasi bangunan lama. Ini menyulitkan petugas kami melakukan penggalian untuk menemukan titik pipa yang bocor,” terangnya.
Sementara pejabat Direktur Utama PDAM Makassar, Beni Iskandar, mengatakan kejadian seperti itu memang kerap tidak disadari warga yang melakukan pengeboran sumur dalam.
Kebocoran besar seperti ini terpaksa membuat PDAM mematikan pompa dari instalasi. Efeknya warga sekitar pun tidak dapat mendapatkan air bersih.
“Inikan masalah besar apalagi bulan puasa, jadi ini harus diberikan sanksi berupa denda atas kehilangan air ini,” ungkap Beni.
Dimatikannya pompa di instalasi II Panaikang menyebabkan seluruh pelanggan di sepanjang Jl Urip Sumoharjo dan Perintis Kemerdekaan mengalami penurunan suplai air.
“Jadi kami mohon maaf atas kejadian ini. Kami upayakan semoga tidak lama lagi pekerjaan dapat diselesaikan,” ujar Beni.
Beni sekaligus mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melakukan aktivitas penggalian atau pengeboran sumur khususnya di area jalur jalan utama agar dapat menyampaikan kepada PDAM.
“Ini untuk meminimalisir terjadinya hal serupa yang dapat merugikan banyak pihak. Apalagi disaat bulan Ramadan,” kuncinya.(*)