PERENCANAAN Pesan dalam suatu proses atau kegiatan komunikasi merupakan bagian dari penyusunan rencana strategis dalam tahapan Perencanaan Komunikasi.
Pada kegiatan kampanye pada suatu pemilu, pesan komunikasi ini umumnya berwujud publikasi di media massa cetak dalam berbagi bentuk kemasan pesan seperti berita, iklan display, advertorial, dan jenis publikasi lainnya.
Kategori kemasan pesan pada media massa cetak tersebut tentu berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Perlu diketahui media massa cetak ini meliputi koran/surat kabar, majalah, tabloid, dan ada pula media cetak luar ruang seperti billboard/papan reklame, baliho, spanduk, banner, umbul-umbul, brosur, poster, atau pampflet/leaflet.
Termasuk wahana wall painting atau neon box dapat dijadikan sarana publikasi sebagai media cetak yang menggunakan tinta atau bahan sejenisnya dalam proses pencetakan kemasan pesan komunikasi.
Misal, tim sukses paslon maupun KPU sebagai lembaga penyelengaran pemilu, akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam menyesuaikan pesan untuk media cetak sesuai kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Dalam konteks komunikasi massa, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ini antara lain adalah menentukan ide/gagasan pesan dan tujuan pesan.
Termasuk pertimbangan biaya produksi pesan atau belanja media cetak. Hal ini perlu diperhatikan sebelum memilih kemasan pesan dan media yang akan digunakan.
Bila tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu, maka dalam merancang pesan, perlu memperhatikan teks dan gambar agar mudah dilihat dan dibaca khalayak sasaran/calon pemilih.
Olehnya, penyesuaikan jenis dan warna font yang digunakan, latar belakang/background kemasan pesan, khususnya untuk jenis kemasan pesan pada media cetak luar ruang harus dipertimbangkan dan didesain dengan efektif.
Hal itu akan mempengaruhi tingkat keterbacaan pesan pada kemasan media yang dipilih.
Strategi dalam penyusunan pesan perlu memperhatikan komposisi pesan dengan menggunakan Formula ANSVA atau AIDA.(*)
