MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Tape ubi ini dikenal di Makassar dengan sebutan Poteng. Kuliner berbahan singkong atau ubi kayu yang kemudian difermentasi.
Di Jawa, tape ubi atau tape singkong punya nama lain lagi yaitu peuyeum. Rasanya manis dan legit.
Poteng di Makassar ini mudah dijumpai di tepi jalan. Salah satunya di bilangan Jalan Hertasning.
Dijajakan menggunakan sepeda motor dengan etalase sederhana tempat menaruh tumpukan bungkus poteng di atasnya.
Poteng yang dijual di tepi jalan ini umumnya seharga Rp 5.000 per bungkus. Dalam satu bungkus berisi sekitar 8-10 biji poteng.
Tahukah Anda, poteng yang dijajakan para PKL di Jalan Hertasning ini merupakan poteng yang diproduksi atau disuplai seorang ibu bernama Siti Rabe Dg Sani (43 tahun).
Bukan hanya poteng, beberapa usaha gerobak kue Buroncong di Jalan Hertasning itu, juga merupakan miliknya.
Dg Sani mengaku awal membuka usaha Poteng dan Buroncong sudah cukup lama.
Berjualan poteng dan buroncong ini merupakan usaha rintisan orangtuanya sejak 44 tahun silam, atau dimulai saat Dg Sani belum lahir.
Saat dewasa, Dg Sani pun pun melanjutkan usaha orang tuanya tersebut. Penghasilan dari usaha itu pun cukup menguntungkan.
Dalam sehari, dari setiap gerobak usaha Poteng yang disuplai, Dg Sani bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 100.000-200.000.
Bila diasumsikan dalam sebulan maka omzet Dg Sani bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Itu dari satu gerobak saja.
“Hasilnya saya tabung untuk pendidikan anak saya. Apalagi saya punya 11 anak, diantaranya masih ada lima yang belum berkeluarga,” ungkap Siti Rabe Dg Sani, saat ditemui, Minggu (13/2/2022).
Layani Pesan Antar