Cegah Kerugian Gagal Panen, Bupati ASA Harap Petani jadi Peserta AUTP

Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa.

SINJAI, SOLUSINEWS.ID – Untuk menghindari risiko kerugian gagal panen dari sejumlah faktor, Pemkab Sinjai senantiasa mengedukasi petani dengan mensosialisasikan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Pemkab Sinjai Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, mengharapkan Program AUTP dapat melindungi dan memberi jaminan kepada petani dari risiko gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sinjai, Kamaruddin, menyampaikan hal itu saat ditemui di kantornya, Jumat (9/7/2021).

Kamaruddin menjelaskan dalam beberapa hari terakhir jajarannya gencar mensosialisasikan program AUTP dan mengajak petani di Sinjai mendaftarkan diri menjadi peserta AUTP.

Bacaan Lainnya

“Asuransi ini untuk melindungi petani kita jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti puso akibat kekeringan, terkena hama dan penyakit, terjadi banjir, maupun kekeringan,” katanya.

Asuransi tani ini dikelola PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang menyediakan tanggungan klaim jika terjadi gagal panen sebesar Rp 6 juta per hektare per musim tanam.

Adapun preminya sebesar Rp 180 ribu rupiah per hektare per musim tanam. Premi ini terdiri dari bantuan pemerintah sebesar 80% atau Rp 144 ribu rupiah per hectare.

Petani yang menjadi peserta AUTP hanya membayar premi sebesar 20 % atau Rp 36 ribu per hektare per musim tanam.

Di tahun 2021, tambah Kamaruddin, dinasnya telah melakukan sosialisasi di dua kecamatan yaitu Sinjai Barat dan Sinjai Borong.

Pada tahun 2022, program ini diharapkan lebih ekfektif dan petani di semua kecamatan bisa menjadi peserta asuransi.

Ia berharap di dua kecamatan tersebut ada sekitar 200 hingga 400 hektare padi bisa didaftar oleh petani sebagai peserta asuransi.

Kamaruddin melanjutkan, program dari Kementerian Pertanian ini menjadi perhatian Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA).

“Bapak Bupati sangat memberi atensi dengan program ini dan dalam setiap kesempatan selalu mendorong petani kita untuk ikut agar ada jaminan bagi mereka jika terjadi kekeringan, banjir, atau padinya terkena hama,” tutupnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *