Jelang Mubes Ikapem Dago, Alumni dan Santri Tanam Mangrove di Pesisir Untia

Kegiatan sosial penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu (23/7/2023).(*)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Ikatan Alumni Pesantren Muhammadiyah (Ikapem) Darul Arqam Gombara (Dago) Makassar menggelar kegiatan sosial penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu (23/7/2023).

Program penanaman 1000 mangrove oleh Ikapem Dago ini bekerjasama Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang Saddang.

Alumni Ikapem Dago sekaligus koordinator pelaksana kegiatan, Rafiuddin Anwar, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian menyambut ajang Musyawarah Besar (Mubes) Ikapem Dago yang akan digelar 15-16 September 2023.

Kegiatan sosial penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu (23/7/2023).(*)

“Tujuan kegiatan penanaman bibit mangrove ini juga untuk mencegah adanya intrusi air laut di tengah gencarnya proyek reklamasi yang dapat mengancam dan merugikan masyarakat di pesisir, khususnya di Kelurahan Untia,” ujarnya, Senin (24/7/2023).

Bacaan Lainnya

Selain itu, tambahnya, untuk memberikan perlindungan ekosistem mangrove dalam memitigasi perubahan iklim.

“Kita ketahui pohon mangrove memiliki beberapa fungsi ekologis salah satunya mencegah abrasi pantai,” sebutnya.

Melalui kegiatan tersebut, juga diharapkan jalinan silaturahmi antar sesama alumni Pesantren Dago tetap terjalin.

Kegiatan ini melibatkan alumni, santri Darul Arqam Gombara (Dago), dan warga sekitar.

Sementara pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Untia, Djamrud Damayanti, mengapresiasi kegiatan yang dilaksakan Ikapem Dago tersebut.

Menurutnya menjaga ekosistem mangrove dapat memberikan dampak besar dalam meningkatkan ketahanan masyarakat di pesisir terhadap perubahan iklim dan dapat mengurangi energi gelombang air laut.

Ia menjelaskan pohon mangrove bisa melindungi area pesisir serta dapat menjadi rantai makanan bagi ikan dan kepiting.

“Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian nelayan sekitar,” kuncinya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *