Ketua Gempita Pangkep Dorong setiap Desa Produksi Pupuk Hayati, Ini Manfaatnya

Koordinator Gempita Pangkep, Khalijah

PANGKEP, SOLUSINEWS.ID – Koordinator Gempita Pangkep, Khalijah, mencetuskan penggunaan pupuk hayati  sejak tiga tahun lalu.

Selain diproduksi sendiri, pupuk hayati itu juga dinilai ramah lingkungan sehingga hasil produksi pertaniannya dapat meningkat.

Menurutnya, semua itu tidak lepas dari adanya Program Gempita Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman periode lalu, melalui kelembagaan regenerasi  petani Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Ternyata kebijakan pengurangan pupuk subsidi oleh pemerintah pusat tidak berpengaruh lagi terhadap produksi petani yang dilayani oleh KUB Tonasa Jaya.

Bacaan Lainnya

Hasil produksi yang menggunakan pupuk produk Gempita  berbuah manis. Kini dari 170,39 hektare lahan yang dilayani KUB Tonasa Jaya, semua hasil taninya memiliki kualitas lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Khalijah  menuturkan penggunaan pupuk hayati  tersebut baru dimulai ketika tanaman padi atau jagung yang menjadi komoditi utama tumbuh beberapa minggu.

Meski dicampur dengan sedikit jenis pupuk lain, tanaman padi para petani di sana berhasil meningkat pesat.

Dalam 1 hektare tanaman padi, Khalijah menyebutkan para petani sebelumnya sangat bergantung pupuk subsidi.

Biasanya mereka menggunakan 50 kg pupuk urea dan 20 kg pupuk phonska serta KCI. Sementara penggunaan pupuk hayati lebih ekonomis.

Angkanya mencapai 5 liter per hektare pada masa awal tanam.

“Selama ini anggota kelompok tani dengan mudah  mendapat pupuk hayati karena bisa langsung diambil dari produksi KUB Tonasa jaya,” ujar Khalijah, Sabtu (5/6/2021).

Penggunaan pupuk hayati Produksi Gempita  tersebut tidak terbatas pada komoditi padi saja, tapi juga komoditi lain yang ditanam seperti, jagung, palawija, dan lainnya.

Namun, Khalijah menjelaskan tanaman padi  memang mendapat porsi yang lebih besar. Luas mencapai 150 hektare dari keseluruhan lahan.

“Kalau ingin hasilnya bagus, selain harus teratur menggunakan pupuk hayati, jarak tanam juga harus diatur tidak terlalu rapat,” terangnya.

Instalasi produksi pupuk semacam itu akan ia dorong agar terbentuk di setiap desa melalui KUB agar tidak ada lagi pupuk langka di Kabupaten Pangkep.

“Sebab sudah ada sentra-sentra pabrik pupuk yang dikelola anak muda pangkep yang tergabung di KUB,” ungkap Ijha, sapaan akrab Khalijah.

Ia melanjutkan, anak muda tidak perlu khawatir kualitas produksi pupuknya karena ini dihasilkan oleh peneliti kementerian pertanian selama puluhan tahun.

Serta para pakar mikroba yang sudah diakui dunia Internasional. Tentunya sangat rugi kalau anak muda menyia-nyiakan mahakarya yang sudah susah payah mereka temukan.

“Semisal mikroba Dr Anton Muhibuddin, Wakil Presiden Ahli Mikroba Dunia, sudah siap dinikmati petani. Jadi KUB tinggal memperbanyak saja,” lanjutnya.

Apresiasi Koordinator Penyuluh Pertanian Pangkep

Produktivitas serta kualitas pertanian yang lebih baik itu pun mengantarkan KUB Tonasa Jaya diapresiasi oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Pangkep, Andi Faisal.

Faisal bahkan menyebut produktivitas  kelompok tani itu melebihi target kabupaten.

Disebutkan, pada tahun 2020 KUB Tonasa  jaya sukses memproduksi 13,5 ton jagung pupuk kering per hektare.

Padahal di tahun yang sama Kabupaten Pangkep  hanya mampu berproduksi rata-rata 7 ton per hektare. “Bahkan Sulawesi Selatan saja hanya 8 ton per hektare,” ungkap Andi Faisal .

Ia menambahkan kelangkaan pupuk dapat diatasi bila setiap desa memiliki KUB yang memperbanyak pupuk hayati.

“Selamat kepada Gempita Pangkep  yang telah menginspirasi kaum muda bekerja wujudkan kemandirian pupuk!” pungkas Andi Faisal.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *