Maarif Institute Gelar Pelatihan Love bagi Guru Pendidikan Agama 

MAKASSAR,SOLUSINEWS.ID – Maarif Institute bekerjasama dengan INFID Internations (Infid) NGO Forum an Indonesian Development dan beberapa lembaga menggelar pelatihan Living Our Values Everyday (Love) bagi guru pendidikan agama.
Giat ini dilaksanakan selama tiga hari di Swiss Bellin Hotel Malang, mulai Selasa hingga Rabu , 8-9/8/2023.
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abdurrahim Ghazali memgatakan, pelatihan Love ini dihadiri oleh 21 guru Pendidikan Agama Lintas Iman di Malang Raya tingkat SMA/K sederajat ini diharapkan membangun lingkungan inklusi dalam lingkungan pendidikan, terlebih dalam aspek keberagaman latar belakang sosial dan agama. Sehingga dapat mengeksplorasi nilai-nilai sosial dan menajamkan kepakaan pada isu-isu inklisi sosial.
“Pelatihan ini adalah interpretasi dari salah satu kaidah ushul fiqh yang berbunyi dar’ul mafazid muqaddamun ala jalbil mashalih, yang mana pendidikan inklusi adalah upaya mencegah sikap intoleransi adalah kebaikan yang bisa dilakuakn agar tercegahnya sebuah kerusakan, oleh karena itu melalui pendidikan lah kebaikan itu bisa ditanamkan, melalui gurulah semangat inklusi itu ditanamkan kepada peserta didik,” katanya.
Direktur Infid, Iwan Misthohizzaman menegaskan tentang pendidikan inklusi adalah pendidikan yang diibaratkan olah rasa pada keindahan dalam prodak kebudayaan berupa seni.
“Pendidikan adalah satu sikap kebudayaan yang bisa membangun keluasan dan kesadaran cara berpikir. Seperti halnya kesenian, kita bisa mengambil nilai-nilai keindahan dari berbagai jenis produk seni yang berbeda-beda. Begitulah peserta didik, memiliki nilai keindahan masing-masing, tugas kita adalah saling menghargai dan menghormati.” tutur Pak Iwan dalam Sambutannya.
Dia mengatakan, mengapa yang menjadi sasaran pelatihan adalah guru agama? menurut Direktur Program dan Risert Maarif Institute, Moh. Shofan pemilihan guru-guru lintas agama dalam pelatihan ini memiliki alasan yang kuat, di mana agama harus diajarkan dengan cara yang ramah.
“Agama harus diajarkan dengan cara yang ramah, di samping itu sebagai guru kita menanamkan nilai kepada peserta didik kita tentang bagaimana merayakan keberagaman yang ada di dalam diri peserta didik, pelatihan ini juga dapat membuat guru-guru memilih strategi pengajaran yang tepat untuk keberagaman yang ada secara alami di dalam diri peserta didik.” Ucap Shofan dalam Pengantar Program Pelatihan love.
“Dalam Program Pelatihan LOVE ini para guru pendidikan agama dapat bertemu secara kultural dengan guru-guru pendidikan agama lintas kebudayaan serta keagamaan dan keberagaman,”pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *