Personalized Marketing: Strategi Jitu dalam Berbisnis

ilustrasi (Photo by Artem Beliaikin on Unsplash)

DENGAN perkembangan era digital yang semakin pesat, strategi pemasaran perlu untuk menjangkau konsumen menggunakan berbagai macam cara yang kreatif.

Pesan yang ditonjolkan dalam marketing pun juga haruslah menonjol sehingga konsumen dapat langsung tertarik dengan bisnis kita.

Sobat Wirausaha, personalisasi dalam marketing menjadi salah satu strategi yang paling efektif saat ini, lho.

Dikutip dari McKinsey, pemasaran yang menerapkan sentuhan spesial kepada setiap konsumen menjadi hal yang diekspektasikan oleh 71% konsumen (dilansir dr Adobe).

Bacaan Lainnya

Apabila itu tidak terjadi, 76% konsumen merasa frustasi karenanya.

Oleh karena itu, penting bagi Sobat Wirausaha untuk membangun kedekatan dengan konsumen lewat strategi marketing yang menonjolkan personalisasi.

Personalisasi dalam marketing juga dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan dari transaksional menjadi emosional, sehingga nantinya mereka akan kembali berbelanja di bisnis kamu.

Berdasarkan Mailchimp, 65% keuntungan sebuah bisnis didatangkan dari pelanggan yang berbelanja kembali (repeated customers).

Di artikel ini, Sobat Wirausaha dapat mengetahui lebih lanjut tentang personalisasi dalam marketing untuk mengembangkan bisnis kamu.

Pengertian Personalisasi Marketing

Dikutip dari Mailchimp, personalized marketing adalah strategi dalam dunia marketing yang memanfaatkan data dari pelanggan untuk memasarkan produk yang dimiliki secara tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan.

Personalized marketing juga disebut dengan individual atau one-on-one marketing karena sentuhan personal kepada setiap pelanggan yang disasar.

Dengan melakukan ini, pelanggan merasa bahwa pesan yang disampaikan oleh sebuah bisnis dibuat khusus untuknya.

Beberapa perusahaan besar seperti Spotify, Amazon, atau YouTube memanfaatkan data yang dikumpulkan dari pelanggan lewat aktivitas terakhir yang dilakukan dan menggunakan teknologi seperti AI untuk menampilkan personalized marketing – merekomendasikan tontonan atau produk yang selaras.

Namun, pemasaran dengan personalisasi tidak hanya dapat dilakukan secara daring, tapi juga lewat offline.

Maka dari itu, pengalaman pelanggan menjadi hal yang terpenting yang perlu Sobat Wirausaha perhatikan kepada seluruh konsumen tanpa terkecuali.

Menurut Adobe, customer loyalty (kesetiaan pelanggan) didapat dari perilaku spesial dan personal yang mereka dapatkan dari sebuah bisnis.

Keuntungan Personalized Marketing

1. Membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan

Personalized marketing menciptakan interaksi yang lebih intim dengan konsumen, di mana Sobat Wirausaha memberikan mereka pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

Hal ini akan membangun hubungan lebih dari transaksional dengan pelanggan. Selain itu, ini akan menaikkan brand image yang positif terhadap bisnis kamu.

2. Menyajikan pengalaman pelanggan yang lebih memuaskan

Semakin bisnis mengerti kebutuhan pelanggan, maka pelanggan merasa bahwa mereka dapat mempercayakan permasalahan mereka dengan bisnis tersebut.

Saat kamu melakukan personalized marketing, pelanggan merasa bahwa bisnis kamu mengerti konsumen secara keseluruhan.

Sehingga, ini akan berdampak kepada customer journey (perjalanan pelanggan) yang lebih maksimal.

Nantinya, proses yang terjalin bukan lagi transaksional, melainkan bertransformasi menjadi sebuah hubungan.

3. Menghasilkan return yang lebih baik dalam investasi marketing

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *