Saudi Pangkas Produksi Minyaknya Mulai November 2022, Pangeran Arab Serukan Jihad Hadapi AS

pangeran Arab Saudi, Saud al-Shaalan.(twitter)

RIYADH, SOLUSINEWS.ID – Keputusan Organization of the Petroleum Exporting Countries plus (OPEC+), organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi, memangkas produksi minyak membuat berang pihak kerajaan Arab saudi.

Salah seorang pangeran Arab Saudi, Saud al-Shaalan, bahkan mengancam Barat dengan kata “proyek jihad dan mati syahid” dalam video yang beredar di media sosial.

Disadur dari Sindonews, Senin (17/10/2022), ucapan itu dilontarkan Pangeran Saud yang merupakan sepupu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, di tengah ketegangan yang memburuk atas keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak dunia.

“Siapa pun yang menantang keberadaan kerajaan ini, kita semua adalah proyek jihad dan syahid,” ancam Pangeran Saud dalam bahasa Inggris dan Prancis di akun twitter @aalodah.

Pangeran Saud muncul mengintervensi keputusan OPEC plus tersebut di tengah hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat (AS) memanas.

Apalagi adanya kenaikan harga energi pasca invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.

Sebelumnya, Biden tekah berkunjung ke Saudi untuk melobi anggota kartel minyak OPEC+, khususnya Arab Saudi, untuk meningkatkan produksi minyak.

Rencananya, Arab Saudi memimpin OPEC+ dengan memangkas produksi minyak sebesar dua juta barel per hari mulai November 2022.

Keputusan itu sebagai langkah menaikkan harga bahan bakar minyak secara global. Sementara di sisi lain, pada November nanti, AS bersiap menggelar pemilu.

Pihak Washington kemudian menuduh Arab Saudi membantu Rusia untuk meringankan tekanan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Moskow yang menginvasi Ukraina.

Anggota parlemen AS pun murka dan mengusulkan agar Presiden Biden menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi dan membuka OPEC untuk litigasi di AS.

AS diusulkan memikirkan kembali hubungannya dengan Kerajaan Arab Saudi sehubungan keputusannya memangkas produksi minyak 2 juta barel per hari.

Terkait rencana pemangkasan minyak mulai NOvember nanti, pihak Arab Saudi melalui Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdul Aziz bin Salman, mengatakan langkah itu untuk mewujudkan stabilitas.

“Pemangkasan, bukan tentang perang,” kuncinya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *