Belajar Geoekonomi dari Krisis Moneter Srilanka dan Jebakan Utang Dunia

ilustrasi (source:gfmag.com)

Karena mereka menghadapi masalah financial turmoil, masalah keuangan parah. Debt Typon atau badai hutang menghantam Amerika Latin di masa itu.

Di tahun 1980-an tersebut ada dua kali kenaikan harga minyak bumi, atau terjadi oil price shock!! Yang membuat banyak negara Amerika latin menjadi defisit neraca perdagangannya.

Meksiko adalah negara pertama yang tumbang, menyatakan dirinya bangkrut di tahun 1982, menyatakan negaranya tak mampu membayar hutang.

Hal itu ternyata membuat efek domino di berbagai negara Amerika latin yang juga memiliki hutang negara yang sangat besar.

Bacaan Lainnya

Kemudian Brasil menyatakan dirinya bangkrut. Lalu ada Chili, Argentina, Kolombia, Venezuela. Satu persatu ambruk seperti domino.

Mereka menghadapi resesi yang dalam, hutang yang menggunung, inflasi yang tinggi, pengangguran meningkat tajam, dan ekonomi yang lambat tumbuhnya. Bahkan tidak tumbuh.

Fenomena Srilanka

Kita fast forward, 3 dekade kemudian, masa kini. Apakah sejarah akan berulang ?

Kita melihat di negara sekitar dunia. Negara berkembang saat ini banyak yang sedang berjuang berat menghadapi Sovereign Debt atau krisis menghadapi hutang negara. Salah satunya adalah Srilanka.

Ekonomi Srilanka sudah ambruk. Hutang menumpuk, cadangan devisi hanya sisa 1 bulan lagi untuk membeli produk kebutuhan nasional yang tidak bisa diprosuksi Srilanka.

Dan parahnya, kebutuhan pokok harian Srilanka 60 persen impor. Ini semua terjadi karen Srilanka mismanajemen mengelola potensi negaranya.

Mereka membelanjakan lebih besar dari pendapatan negaranya. APBN nya selalu minus. Ditambah lagi ada faktor lain terjadi, memukul negara sejenis Srilanka.

Efek pandemi selama 2 tahun membuat ekonomi melambat di seluruh dunia.

Meningkatnya pinjaman dari negara-negara yang lemah dan invasi rusia ke ukraina, mengakibatkan meningkatnya harga minyak bumi dan gas alam, harga pangan, serta ketersediaan pangan dunia menipis.

Apakah yang terjadi di Srilanka saat ini akan bermutasi dan membawa efek domino seperti di tahun 80-an? Di tahun 1982 diawali dengan Meksiko, dan sekarang menimpa Srilanka.

Akankah menjadi mutasi dan menyebar ke seluruh dunia ? Apakah Srilanka merupakan “Canary in The Coal Mine”?, burung kenari di tambang batubara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *