SOLUSINEWS.ID – Kompor induksi atau kerap dsiebut kompor listrik adalah alat masak elektronik yang menggunakan energi listrik sebagai energi panas.
Penggunaan kompor induksi ini merupakan program konversi dari kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang diusung PT PLN (Persero) sejak Tahun 2021.
Program konversi dari kompor gas ke listrik ini dianggap menjadi alternatif menyelesaikan permasalahan subsidi energi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.
Kompor induksi tidak memancarkan api layaknya kompor gas. Kompor ini bekerja melalui arus listrik dalam badan kompor melalui gulungan kawat.
Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.
Penggunaannya juga lebih praktis layaknya memakai peralatan listrik di rumah. Sebelum menggunakan kompor induksi, kabelnya tinggal dicolok saja di tempat colokan lisrik.
Kompor listrik ini juga diklaim mudah dibersihkan. Selain itu hemat waktu memasak karena memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.
Hemat Biaya Listrik
Dari segi biaya, kompor induksi dinilai lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG.
Bersumber dari situs resmi PLN, hasil uji coba memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158 kWh berdasarkan tarif tenaga listrik (TTL) yang berlaku.
Sedangkan saat menggunakan kompor gas LPG tabung 12 kilogram menelan biaya sekitar Rp 176 kWh. Dari perbandingan itu terdapat selisih penghematan sekitar Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan.
Menggunakan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga sehingga konsep electrifying lifestyle bisa diterapkan karena bebas emisi dan ramah lingkungan.
Olehnya, penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga dicanangkan pemerintah karena dinilai lebih aman, mudah, dan efisien.(*)
