Mutiara Gua
Selain itu, di lantai sekitar ornamen pilar “bassang” tadi, saya menjumpai “buah-buah kristal” lagi seukuran kacang.
Bentuknya bulat berkilau seperti mutiara, makanya ornamen ini bernama cave pearsl atau mutiara gua.
Dari literasi di internet, mutiara gua ini adalah kumpulan batu kalsit yang berkembang pada lantai atau kolam gua yang terbentuk dari adanya tetesan air.
Rasanya ingin membawa mutiara gua berkilau ini pulang, tapi karena ada etika alam berslogan “Don’t Take Anything but Picture”, saya cukup mengambil videonya saja sambil berencana menikmati es Buah Kristal saat kembali ke kota. Hahah..
Sejumlah lorong serta “jendela-jendela” yang menembus tebing gua, rasanya semakin menarik untuk dijelajahi.
Namun, waktu dan kondisi kelengkapan penyusuran gua yang belum cukup memadai sehingga saya dan tim hanya bisa melakukan eksplorasi di dua bilik ruang gua tersebut.
Selanjutnya, kami pun keluar dan meninggalkan gua ini untuk melanjutkan perjalanan menuju gua berair yang rasanya ngeri-ngeri basah saat melaluinya. Hihihi.
Sebelum start ke sana, di bawah mulut gua tadi, tak lupa saya mengambil sepasang sandal jepit saya yang setia dijaga si Rembo, anjing pemandu milik Imran yang telah pensiun sebagai anjing pemburu hama babi.
Nama gua bersungai yang kami telusuri berikutnya itu dinamakan Gua Makkaraowe. Jaraknya dari gua yang memiliki ornamen langka dan “pilar bassang” tadi, sekitar 300 meter.