Pesona Desa Wanua Waru 3, Menyusuri Habitat Ornamen Gua yang Tumbuh Subur

pilar gua dan ornamen lainnya di dalam Gua Liang Panning. (ridwan putra/solusinews)

SEORANG kawan dekat disapa Daus, ahli servis laptop, yang hobi kegiatan penyelaman di bawah laut (diving) pernah berkata kepada saya dengan ungkapan seperti ini :

“Seindah-indahnya daratan, belum sempurna rasanya hidup seseorang jika dia belum melihat dan merasakan langsung keindahan ciptaan Tuhan di bawah laut”.

Ungkapan itu ia sampaikan saat berusaha mengajak saya ikut mencoba melakukan penyelaman bersama komunitasnya agar bisa melihat langsung pesona alam bawah laut.

Dia tahu, dulunya saya hobi melakukan kegiatan pendakian gunung (mountainering), sekali dua kali menyusuri gua, namun  belum pernah merasakan sensasi menyelam dan melihat langsung keindahan dunia bawah laut.

Bacaan Lainnya

Yang pernah saya lakukan hanya snorkeling atau mengapung-ngapung di permukaan air laut sambil mencelupkan kepala di perairan Pulau Tinabo, Kabupaten Selayar. Heheh.

Saat memberi makan anak-anak ikan hiu di perairan pantai Pulau Tinabo, Kabupaten Selayar. (dok. pribadi)

Pulang dari perjalanan workation di Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, sambil menyempatkan menyusuri Gua Liang Panning serta dua gua lain di kawasan cagar budaya dan pra-sejarah itu, saya menelpon kawan tersebut.

Selain sekadar saling sapa dan menyakan kabar, saya ingin menyampaikan ungkapan balasan untuknya, yaitu :

“Seindah-indahnya lautan, belum sempurna rasanya hidup seseorang jika dia pun belum melihat dan merasakan langsung keindahan ciptaan Tuhan di dalam gua”.

Kawan saya pun tertawa mendengarnya. Setahu saya, dia hanya pernah berkunjung ke Gua Purbakala Leang-leang di Kabupaten Maros dalam kegiatan studi tur pada masa SMA dulu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *