Menurut Imran, area hutan yang kami lalui menuju gua menjadi lokasi yang kerap dilintasi hama perusak kebun warga seperti babi hutan.
Area itu juga masuk wilayah perburuan warga desa setempat pada acara maddengeng alias berburu babi hutan.
Acara berburu babi di desa Wanua Waru juga sering diikuti warga dari daerah lain seperti Bone, Soppeng, dan Barru.
Sebelum sampai di gua Makkaraowe, kami mampir beristirahat sejenak di depan terowongan batu yang di bawahnya terdapat aliran sungai.
Setelah itu, kami melanjutkan langkah beberapa puluh meter lagi dan kembali mendapati aliran sungai yang lebih lebar untuk diseberangi.
Airnya sejuk dan jernih mengalir di antara bebatuan. Arusnya cukup deras dengan kedalaman air hingga lutut pria dewasa.
Kata Pak Kepala Desa Wanua Waru, di sekitar sungai ini dulunya kerap didapati ikan bersirip sejenis belut berukuran besar atau masapi yang ditangkap warga.
Tiba di tepian sungai ini, Si Rembo malah menyalak-nyalak sambil mondar-mandir dan meloncati bebatuan di tepi sungai, ia berusaha mencari jalan agar bisa ikut menyeberang.