Ngeri-ngeri Senyap
Dari mulut gua masuk ke dalam, jalannya agak menurun. Kira-kira 40 meter ke dalam, saya berbalik menoleh ke belakang. Tampak cahaya terang berbentuk persegi di mulut gua tersebut.
Kami pun tiba depan bibir sungai di dalam gua. Di sebelah dinding gua rupanya terdapat terowongan lagi yang dialui aliran sungai.
Kalau air sungai ini meluap maka bisa menggenangi jalan masuk gua yang kami lalui tadi.
Saya lalu membayangkan bagaimana kalau tiba-tiba air sungai di dalam gua ini meluap ? Kalau hanyut disitu bagaimana nasib ini….muncul dimana nanti ?
Hihh, jadi ngeri-ngeri tak sedap lagi. Saya jadi cemas-cemas harap tak menentu (bukan harap-harap cemas). Heheh.
“Jadi aman ji ini kita masuk sini dek?” tanyaku menatap Imran dan Eki. “Amanji kak,” katanya.
Menurut Eki dan Imran, air dalam sungai tersebut jarang meluap tiba-tiba dengan cepat.
Ada tanda-tanda alam yang bisa dikenali sebelum air dalam sungai meluap tinggi, terangnya.
Apa tanda-tanda alam itu bro ?
