Seperti laba-laba gua mirip jenis tarantula dan jangkrik raksasa yang sebutan ilmiahnya Rhaphidophoridae alias jangkrik unta.
Biota ini memang umumnya hanya dijumpai hidup di gua karts di kawasan Asia Tenggara. Jangkrik Unta ini memang jangkrik dengan ukuran terbesar di jenisnya.
Sumber makanannya berasal dari kotoran kalelawar atau burung walet yang hidup di dalam gua.
Saat hendak keluar, ketika melintasi area terowongan gua batu, beberapa jangkrik raksasa ini kami jumpai di dasar lantai dan di celah dinding batu.
Gua berbatu yang bertemu gua berair ini mungkin menjadi lingkungan subur bagi populasi biota ini. Tak heran, ada sepasang jangkrik yang kepergok lagi ‘kawin’ di celah batu dinding gua. wkwkwk…
Akhirnya, rasa lelah dan puas menyusuri gua ini kami nikmati lebih dulu dengan beristirahat di tepi sungai di depan mulut gua.
Sambil duduk di atas batu sungai, saya mencari-cari si Rembo namun tidak ketemu. Saya khawatir jangan sampai dia hilang terseret arus sungai.
Sementara Imran, tuan si Rembo santai-santai aja. “Pulang sendiri ji itu kak (ke rumah). Begitu dia kalau ditinggal lama,” ungkap Imran.
Kami pun menyeberangi sungai dan melintasi hutan basah menuju Villa Liang Panning dengan melalui cerukan tebing di depan Gua Liang Panning.
Gua Karts