Konsulat Australia Berterimakasih pada Danny Pomanto, Ribuan Pelajar Kunjungi Pameran Seni Digital Imersif Australia di Museum Makassar

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID — Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, mengapresiasi dukungan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada kegiatan Konsulat Australia di Kota Makassar berupa pameran seni digital yang digelar di Museum Kota Makassar selama sebulan.

Todd Dias menyebutkan sejak pameran seni digital bernama “Walking Through a Songline” itu dibuka Wali Kota Danny Pomanto di Museum Kota Makassar, ada 70 an ribu pengunjung yang datang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Makassar, Bapak Moh Ramdhan Pomanto, atas antusiasmenya mendukung kehadiran pameran ini ke Makassar.

Dan kepada seluruh staf Museum Kota Makassar yang mensukseskan acara ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan kota Makassar dan juga Dinas Pendidikan kota Makassar bersama seluruh sekolah yang hadir pada pameran tersebut,” ujar Todd Dias dalam rilis Pemkot Makassar, Sabtu (7/10/2023).

Bacaan Lainnya

Todd mengaku  senang sekali banyak orang Makassar yang berkesempatan mengunjungi pameran istimewa yang kami hadirkan di Makassar selama tiga minggu terakhir.

“Jumlah pengunjung melebihi ekspektasi saya. Saya sangat senang karena banyak anak sekolah yang mengunjungi Museum Kota Makassar untuk melihat “Walking Through a Songline” dan mengunjungi pameran lain di museum,” tambahnya.

Pameran ini menceritakan hubungan penduduk asli Australia dengan tanah air mereka melalui tayangan audio-visual imersif yang terbukti populer di media sosial.

Ia menuturkan, dirinya bergabung dengan beberapa siswa di museum dan terkesan dengan ketertarikan para siswa terhadap budaya penduduk asli Australia dan hubungan sejarah antara Makassar dan Australia bagian utara.

Konsul-Jenderal Todd Dias menjelaskan, pameran “Walking Through a Songline” merupakan pameran pertama di Makassar.

Ajang ini digelar atas kerja sama antara Konsulat-Jenderal Australia di Makassar, Pemerintah kota Makassar, Museum kota Makassar, Museum Nasional Australia, dan Mosster Studios.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *