SOLUSINEWS.ID – Budidaya udang dapat menjadi bisnis menguntungkan di pelosok atau pedesaan.
Apalagi ada sejumlah jenis udang yang bisa dibudidayakan kemudian dijual ke pasar bahkan hingga diekspor.
Hanya saja tantangan dalam bisnis budidaya udang juga tergolong tinggi, apalagi membuka lahan tambak budidaya udang yang luas dengan modal besar.
Gagal panen bisa menjadi salah satu risiko utama dalam bisnis tambak udang ini.
Gagal panen udang di Indonesia umumnya akibat serangan wabah penyakit yang menyerang udang seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS).
Meski demikian, banyak juga pengusaha budidaya udang yang sukses dan menggulung cuan dari bisnis udang.
Nah, sebelum membuka bisnis tambak udang sebaiknya sesuaikan dulu kondisi modal, lokasi, dan beberapa faktor lainnya.
Faktor luas tambak dan perangkat teknologi yang digunakan kerap mempengaruhi besar kecilnya modal yang dibutuhkan.
Nah, untuk petambak atau pengusaha pemula dalam budidaya udang, berikut tips membuka tambak udang dengan modal kecil disadur dari investasiuntung,com :
1. Memilih jenis udang bernilai jual tinggi
Ada banyak jenis udang di tanah air yang bisa dibudidayakan.
Untuk bisnis tambak udang yang menguntungkan maka perlu memilih jenis udang dengan nilai jual tinggi.
Diantaranya ada 3 jenis udang yang bernilai tinggi di pasaran yaitu
Vannamei, Windu, dan udang Galah
2. Memilih lokasi tambak yang tepat
Lokasi yang tepat bagi bisnis tambak udang adalah di daerah pantai.
Pasalnya, pantai atau wilayah pesisir memiliki tanah dengan tekstur berpasir dan liat yang mudah dipadatkan dalam menahan air.
Sementara air yang bagus untuk bisnis tambak udang adalah jenis air payau dengan suhu sekitar 26 celcius ke atas.
3. Menentukan konsep tambak udang
Ada 3 konsep bisnis dalam tambak budidaya udang yaitu Tradisional, Semi insentif, dan Modern.
Tambak Tradisional yaitu budidaya udang tidak memerlukan modal besar. Umumnya jenis udang yang dibudidayakan adalah jenis udang windu.
Semi Intensif, tambak dikelola dengan menyiapkan saluran air masuk dan keluar tambak, petak tambak, petak pembesaran udang, dan lainnya.
Modern, sistem tambak udang secara modern atau intensif pada prinsipnya tidak membutuhkan lahan tambak berukuran luas.
Dengan lahan tambak berukuran kecil pun bisa digunakan dengan potensi hasil panen melimpah. Namun demikian, modal yang dibutuhkan pun cukup besar.
4. Pemilihan bibit udang atau benur
Membeli bibit udang yang unggul dan berkualitas baik. Caranya, mendapatkannya dari penjual terpercaya.
Semakin tua benur maka semakin mahal harganya.
5. Penanganan penyakit
Setelah benur atau benih udang ditebarkan dalam tambak maka selanjutnya yang harus diperhatikan yaitu langkah antisipasi terhadap hama dan penyakit pada tambak udang.
6. Memberi pakan alami
Untuk menumbuhkan pakan alami untuk benur seperti jenis zooplankton dan diatome, caranya dengan menaburkan pupuk kimia atau organik seperti Urea, TSP dan NPK pada tambak udang.
7. Mengolah udang
Setelah panen, udang segar bisa dijual. Namun, pelaku usaha tambak udang juga mengolah udang olahan, udang kupas beku dan udang beku sebagai produk lainnya yang bisa dijual.
8. Memiliki jaringan pemasaran
Memiliki jaringan pemasaran juga merupakan hal penting yang perlu dimiliki pelaku bisnis udang.
Ini sangat penting karena ketika masa panen tiba maka pengusaha tambak udang membutuhkan jaringan pemasaran maupun pembeli langsung.
Itulah sekilas tips memulai menjalankan usaha budidaya udang atau membuka tambak udang.(*)