Travel Story Pesona Desa Wanua Waru 2, Staycation di Villa Liang Panning

Rebahan di ayunan hammock di teras Villa Liang Panning.

Camp & Staycation

Area depan villa pun memiliki lahan cukup luas baik untuk fasilitas parkir kendaraan maupun kegiatan camping ground yang bisa menampung puluhan tenda.

Villa Liang Panning yang terdiri 3 unit di Dusun langi, Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, menjadi salah satu penunjang wisata destinasi staycation untuk berwisata di desa setempat. (ridwan putra/solusinews)

Dari area villa menuju lokasi wisata cagar budaya Gua Liang Panning bisa dilakukan ala hiking atau berjalan kaki dengan jarak sekitar 300 meter saja.

Rutenya pun cukup menantang karena harus berjalan menuruni bukit dan tebing untuk tiba di jalan setapak menuju mulut gua Liang Panning.

Namun, akses ini lebih dekat dan cepat dibanding melalui jalur umum dengan melintasi jalan desa yang memutar untuk sampai ke akses masuk Gua Liang Panning.

Bacaan Lainnya
Salah satu akses dari area Villa Liang Panning dengan menyusuri ceruk tebing karts menuju lokasi Gua Liang Panning.

Menginap di Villa Liang Panning ini membuat agenda perjalanan saya untuk menyusuri Gua Liang Panning dan gua-gua esksotik di sekitarnya jadi lebih nyaman.

Di villa ini saya bisa menyusun agenda staycation untuk melancong ke beberapa destinasi wisata dan spot alam menarik lainnya di wilayah Desa Wanua Waru.

Seperti mengunjungi rumah adat desa peninggalan masa distrik Wanua Waru di era kolonial Belanda atau ke hutan pinus dan air Terjun Baruttung, lalu kembali ke villa.

fasilitas alat pemanggang yang bisa dinikmati pengunjung wisatawan di Villa Liang Panning

Di malam hari, di Villa Liang Panning, waktunya menikmati menu ikan atau ayam kampung bakar dari alat panggang di teras villa.

Saat malam makin larut, suara desiran air sungai di bawah tebing bukit kian terdengar. Melantunkan lagu sepoi pengantar tidur.

Dari teras villa, saya mendapati cahaya kerlap-kerlip kecil melayang tak karuan di dalam ruangan villa yang lampunya telah dipadamkan.

Rupanya, sekawanan kunang-kunang sedang menari-nari dalam kegelapan. Serangga unik yang mungkin didambakan anak-anak yang tumbuh di perkotaan untuk dilihat langsung.

Usai menyantap singkong bakar dan segelas kopi, saya pun beranjak tidur sambil membiarkan alam pikiran saya hanyut dalam pesona alam Desa Wanua Waru.(bersambung)

Bersama anak muda Desa Wanua Waru yang memandu saya dan Pak Amiruddin dalam perjalanan menyusuri gua-gua di sekitar Liang Panning.

penulis : ridwan putra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *