Ini Profil AGH Sanusi Baco, Ulama Inspiratif dan Dihormati di Sulsel

Anre Gurutta KH Sanusi Baco (1937-2021). (sumber foto: pecihitam.id)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Innalillahi wainna ilaihi rajiuun. Tokoh ulama Sulsel Anre Gurutta Kiai Haji (AGH) Sanusi Baco dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (15/5/2021) malam.

Sebelumnya, AGH Sanusi Baco dikabarkan sakit dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Primaya (dulu RS Awal Bros), Jl Urip Sumihardjo Makassar.

Berikut sekilas profil AGH Sanusi Baco sebagai salah satu ulama yang dihormati dan bersahaja di Sulsel, yang bersumber dari situs pesantren.laduni.id dan pecihitam.id.

Kelahiran dan Pendidikan

Bacaan Lainnya

Gurutta Sanusi Baco lahir pada 4 April tahun 1937 di Kabupaten Maros yang merupakan putra kedua dari enam bersaudara dari seorang ayah bernama Baco Daeng Naba yang bekerja sebagai mandor.

Di usia Sanusi Baco yang masih kecil, beliau sudah kehilangan ibu tercinta, Besse Daeng Ratu yang meninggal dunia.

Demi masa depan yang lebih baik, ayahnya, Baco Dg Naba, kemudian mengirim Sanusi Baco belajar kepada beberapa guru di desanya.

Tahun 1950-an, beliau juga nyantri di Pesantren Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Galesong Baru yang didirikan oleh AGH Abdurrahman Matammeng.

Saat menjadi santri, AGH Sanusi Baco dididik langsung oleh AGH Amin Natsir yang acapkali memintanya mengambil serbuk gergaji untuk dipakai memasak.

Sambil menjalani aktivitasnya sebagai santri, beliau juga sering membantu kakeknya berjualan bambu.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan sebagai santri di Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Kabupaten Barru.

Disana, ia belajar mengaji kitab kuning pada AGH Abdurrahman Ambo Dalle, AGH Amberi Said, dan sejumlah ulama DDI lainnya, sambil mulai belajar berorganisasi.

Setelah lulus pendidikan setingkat SMA (aliyah) tahun 1958, Sanusi Baco hijrah ke Kota Makassar dan mengajar di beberapa tempat.

Sanusi Baco meraih Sarjana Muda (BA) di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar lalu menjadi salah satu pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Sulawesi Selatan.

Beliau juga pernah kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, dengan beasiswa Departemen Agama Republik Indonesia. AGH Sanusi Baco juga pengasuh pesantren Nahdlatul Ulum di Kabupaten Maros.

Selain pernah menjadi pengajar di UMI dan aktiv berdakwah, Sanusi Baco juga berperan dalam pendirian Sekolah Tinggi Al-Gazali (STIA) di Makassar (sekarang Universitas Islam Makassar (UIM)) serta menjadi dosen tetap di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar (sekarang UIN).

Tahun 2012 Sanusi Baco dianugerahkan Doktor Honoris Causa dalam bidang Hukum Islam atau Fiqh di UIN Alauddin Makassar.

Sahabat Cucu Pendiri NU

AGH Sanusi Baco juga dikenal bersahabat dengan KH Abdurrahman Wahid atau akrab dikenal dengan sebutan Gus Dur.

Gus Dur adalah cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari. Gus Dur juga Presiden RI keempat.

AGH Sanusi Baco pertama kali bertemu Gus Dur dalam perjalanannya di atas kapal dari Indonesia ke Mesir.

Berawal dari persahabatannya dengan Gus Dur mendorong AGH Sanusi Baco ikut mengembangkan NU di Sulsel.

Semasa hidup, Gurutta Sanusi Baco juga pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU Sulsel, Ketua MUI Sulsel, dan Ketua Umum Yayasan Masjid Raya Makassar.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *