Pria Gundul ini Bisnis Tegel Jadul, Omzetnya Bikin Mantul

Pengusaha tegel motif klasik atau jadul, Winarno, asal Magelang, Jawa Tengah, yang sukses mengembangkan bisnis produksi tegel.(sumber foto: magelangekspres.com)

SOLUSINEW.ID – Ubin jadul atau tegel bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Apalagi tegel jadul ternyata masih memiliki pasar dan digandrungi masyarakat.

Sebagai bukti, usaha tegel lawas pria bernama Winarno di Jawa ini masih eksis dan terus berkembang sejak ia menekuni bisnis tersebut sejak 10 tahun silam.

Ingin tahu perjalanan bisnis tegel milik pria gundul berkacamata ini hingga eksis hingga saat ini? Berikut ceritanya yang dikutip dari Detik.com.

Bacaan Lainnya

Sebelum terjun menggeluti bisnis tegel jadul, Win sapaan Winarno, sebelumnya bekerja di perusahaan jasa pengecatan dan di toko bahan bangunan.

Sebelum memulai usaha tegel, pria asal Magelang, Jawa tengah ini membuka usaha jasa interior dapur.

Dari usaha interior dapur itu, Win mendapati banyak pelanggannya yang menanyakan soal tegel klasik.

Dari situ, ia pun memulai usaha tegel klasik. Berbekal mesin tegel milik temannya, mulailah Win membuat tegel klasik dan memasarkannya.

Sejumlah relasi dan teman-temannya hingga pemborong mulai memesan tegel klasik buatannya.

Strategi Pemasaran

Dia mengungkapkan salah satu kunci sukses memasarkan tegel klasiknya yaitu menggunakan pemasaran online di media sosial seperti Facebook, Instagram, bahkan TikTok.

Ia memproduksi dua jenis tegel yaitu tegel polos dan tegel bermotif.

Untuk harga tegel polos, dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 125 ribu per meter persegi.

Sementara untuk tegel motif mulai Rp 250 ribu hingga Rp 285 ribu per meter persegi.

Dalam setiap pemesanan jumlah tegel skala banyak, biasa membutuhkan waktu paling cepat 1-1,5 bulan dan paling lama 3-4 bulan karena proses pengerjaan dilakukan secara manual.

Omzet

Dalam sebulan, usaha tegel klasik Winarno rata-rata memproduksi tegel 1.200 hingga 1500 meter persegi.

Dalam sebulan, Winarno bisa meraup omzet sekitar Rp 500 juta.

Jumlah itu berdasarkan hitungan kasar dari produksi tegel motif Rp 250 ribu per meter persegi dikalikan 2.000 meter.

Namun, jumlah omzet itu tidak menentu. Bisa lebih besar atau lebih rendah.

Lokasi produksi tegel jadul milik pria berkepala plontos alias gundul ini berada di Dusun Ponggol, Kelurahan Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Magelang.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *