Tips Dagang Sederhana tapi Ampuh dari Rasulullah saat Pasar Dikuasai Bangsa Asing

ilustrasi (sumber:ebookanak.com)

SOLUSINEWS.ID – Sebagai nabi dan rasul bagi umat muslim di dunia, Muhammad SAW juga dikenal sebagai seorang pedagang yang jujur dan sukses.

Di satu sisi, Rasulullah juga manusia biasa. Olehnya, beliau tetap bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya layaknya masyarakat umum di masanya.

Dari menggembala ternak hingga kemudian menjadi seorang pedagang saat dewasa. Saat berdagang, Rasulullah dikenal sebagai pedagang yang ramah dan jujur.

Bacaan Lainnya

Cara-cara berdagang Rasulullah tersebut kemudian banyak dicontoh oleh sahabat-sahabat beliau dalam perniagaan.

Kalangan pengusaha Arab kala itu pun sering berkonsultasi dengan Rasulullah terkait perdagangan.

Rasulullah tak hanya berperan sebagai pembawa ajaran Islam bagi umat manusia namun juga mampu berperan sebagai entrepreneur dan motivator bagi kalangan pengusaha.

Tips-tips berdagang yang diajarkan Rasulullah pun menjadi solusi mujarab bagi masalah-masalah yang dihadapi kalangan pengusaha muslim di tanah Arab saat itu.

Disadur dari video akun FB ustad Afrizal H.Asnawi asal Aceh, Rasulullah pernah memberikan solusi dagang kepada kalangan pengusaha di Kota Madinah yang kala itu ekonomi pasar di kota tersebut dikuasai oleh kaum Yahudi.

Kala itu, Rasulullah didatangi pedagang lokal dan kaum Anshar. Mereka mengeluhkan keadaan perniagaan di Kota Madinah yang tidak menguntungkan karena sektor perdagangan lebih banyak dikuasai kaum Yahudi.

Padahal, kalangan pengusaha dan pedagang muslim lokal telah menggunakan cara berdagang Rasulullah seperti menjual sesuai takaran, tidak mengurangi, apalagi mencurangi pembeli.

Sedangkan, kalangan pedagang Yahudi saat itu malah mengurangi jumlah timbangan dan takarannya dalam berdagang sehingga mereka dapat untung besar dari kecurangannya.

Rasulullah kemudian menyampaikan bahwa jujur saja dalam berdagang tidak cukup.

Rasulullah kemudian bertanya kepada pedagang dari Madinah dan kaum Anshar itu, apakah mereka mau diajarkan cara meraih ridha Allah dalam berniaga yang kemudian diiyakan dan disambut antusias pedagang kaum muslimin Madinah.

Rasulullah lalu menyarankan bahwa mulai hari itu mereka melebihkan sedikit dari apa saja barang yang dibeli oleh pembeli.

Selain menjadi bagian dari sedekah mencari berkah dan Ridha Allah, cara tersebut bisa menjadi daya tarik pembeli untuk belanja di kedai-kedai dan toko-toko milik kaum muslimin di Madinah.

Toko dan kedai-kedai milik kaum muslimin di Madinah yang menerapkan tips Rasulullah itu pun kian laris dikunjungi pembeli.

Hal itu kemudian menjadi perbincangan dari mulut ke mulut hingga merebak luas di Kota Madinah.

Tak butuh waktu lama, perdagangan di Kota Madinah berbalik dikuasai kaum Muslimin sejak kehadiran Rasulullah yang hijrah bersama kaum Muhajirin.

Beberapa tahun kemudian, pasar Yahudi yang sebelumnya ramai, menjadi sepi. Usaha mereka pun bangkrut dan menjual semua lapak dagangannya kepada kaum muslimin.

Menurut ustad Afrizal H.Asnawi, cara berdagang seperti yang diajarkan Rasulullah tersebut malah dahulu sering diterapkan oleh kalangan pedagang.

Seperti saat orangtua belanja buah, sayur, atau daging di pasar, pedagangnya selalu menambahkan beberapa biji setelah timbangannya cukup.

Apalagi, jika ada pembeli yang membawa anak kecilnya, pedagang bersangkutan sering menambahkan cemilan atau hadiah kecil untuk si anak.

Semua itu dikatakan ustad Afrzal adalah ajaran Rasulullah demi meraih keberkahan dalam perniagaannya.

Cara ini juga menjadi konsep promosi sederhana namun jitu untuk memajukan perdagangan.

Yang menyalahi dan tidak baik dilakukan itu jika pedagang mengurangi takaran barangnya kemudian menjualnya, apalagi dengan harga mahal.

Semoga kisah dan tips dagang dari Rasulullah tersebut bermanfaat.(*)

Sumber: Afrizal H.Asnawi  https://www.facebook.com/watch/?v=257324355452276&t=4

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *