SOLUSINEWS.ID – Sebuah perusahaan atau badan usaha yang telah berbadan hukum tentunya memiliki rekening bank untuk menunjang aktivitas transaksi keuangannya.
Baik itu badan usaha baik dalam bentuk CV (Commanditaire Vennootschap), apalagi berbentuk PT (perseroan terbatas).
Lalu apa itu rekening giro ?
Giro atau Current Account, bersumber dari situs sikapiuangmu.ojk.go.id, adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perseorangan ataupun badan usaha dalam rupiah ataupun mata uang asing.
Penarikannya dapat dilakukan kapan saja, selama jam kerja, dengan menggunakan kertas cek dan bilyet giro.
Semua warga negara Indonesia dan warna negara asing serta badan usaha dan institusi lain yang sah menurut hukum yang berlaku dapat membuka rekening giro.
Sementara cek dan bilyet giro dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Cek – Surat berharga atau alat transaski pembayaran yang diterbitkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai dan dapat dicairkan secara tunai.
- Bilyet Giro – Bilyet giro adalah surat berharga atau alat transaski yang diterbitkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai.
Bilyet giro dapat dicairkan secara tidak tunai melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan sesuai dengan tanggal yang tertera di dalam bilyet giro.
Umumnya badan usaha atau perusahaan memiliki rekening giro di Bank Pemerintah Daerah atau bank milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
Provinsi dan kota/kabupaten di Indonesias rata-rata memiliki BPD masing-masing yang diberi nama sesuai nama daerahnya.
Misalnya BPD Bank Sulselbar yang merupakan BUMD Pemprov Sulsel. Di tingkat pemerintah kota dan kabupaten pun terdapat kantor cabang Bank Sulsebar.
Untuk membuka rekening giro perusahaan di bank pelat merah tersebut tentunya setiap perusahaan perlu menyiapkan sejumlah berkas sebagai persyaratan.
Untuk mengetahui cara dan syarat lengkap membuka rekening giro untuk badan usaha atau instansi di BPD Bank Sulselbar, simak artikel Ini 11 Syarat Buka Rekening Perusahaan.(*)
