Tim Kedaireka Matching Fund Politani Beri Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Akuarium Kaca Resirkulasi Modular

AKUARIUM. Tim Kedaireka Matching Fund Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Akuarium Kaca Resirkulasi Modular di lokasi penangkaran CV Rezky Bahari, Makassar, Sabtu (11/11/2023). Kegiatan ini diikuti nelayan karang hias, mitra, mahasiswa, dan tim Kedaireka. (dok tim kedaireka)

MAKASSAR, SOLUSINEWS.ID – Tim Kedaireka Matching Fund Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Akuarium Kaca Resirkulasi Modular di lokasi penangkaran CV Rezky Bahari, Makassar, Sabtu (11/11/2023).

Tim Kedaireka Matching Fund Politani Pangkep ini mengangkat program dengan judul “Transplantasi Karang Hias dan Restorasi Konservasi Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep”.

Sejumlah kegiatan telah dilakukan Tim Kedaireka Matching Fund Politani Pangkep dari bulan Agustus, September, Oktober dan November 2023 melalui tahapan yang terencana.

Bacaan Lainnya

Pelatihan yang sudah dilaksanakan dari bulan Agustus berlokasi di Pulau Karanrang dan Makassar dengan melibatkan masyarakat pulau dan mahasiswa MBKM beserta kelompok mitra.

Setelah melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk nelayan di Pulau Karanrang, tahapan kegiatan kali ini adalah Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Akuarium Resirkulasi Modular dengan nelayan dan kelompok mitra yakni CV. Rezky Bahari.

Ketua Tim Program Matching Fund Politani Pangkep Paharuddin.,ST.M.Si, didampingi semua anggota, terlibat langsung baik dalam kegiatan pelatihan maupun kegiatan pendampingan pembuatan akuarium yang dilaksanakan di Farm Rezky Bahari.

Paharuddin mengatakan dengan kegiatan Pelatihan dan Cara Pembuatan Akuarium diharapkan masyarakat mampu membuat akuarium kaca sistem resirkulasi modular sebagai wadah penampungan dan pemeliharaan karang hias.

“Masyarakat, mitra dan pelaku usaha karang hias serta mahasiswa akan memeroleh pengetahuan yang lebih baik tentang tata cara pembuatan akuarium kaca yang dilengkapi dengan aksesories dan fitur tersebut,” jelas Paharuddin.

Akuarium kaca tersebut didesain dengan sistem yang memudahkan perawatan, seperti program suhu, sistem filtrasi yang mudah diakses dan mudah dibersihkan, dan sistem pengingat perawatan rutin.

Diharapkan juga, lanjut Paharuddin, nelayan dan pelaku usaha karang hias bisa belajar dari teknis pendampingan tentang sistem sirkulasi akuarium yang baik, filtrasi yang optimal, dan pengaturan suhu dan kadar garam yang tepat. Sehingga mampu menciptakan lingkungan yang stabil dan sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan karang.

“Melalui sentuhan teknologi Desain akuarium sirkulasi modular dapat menciptakan gelembung udara yang menghasilkan oksigen terlarut agar karang hias semakin sehat.

“Sirkulasi air yang didesain dengan jatuh dari saluran pembuangan, bakal mampu menghasilkan oksigen terlarut dari arus air yang mengalir lewat pipa ke akuarium lainnya,” lanjutnya.

Hasil dari kegiatan Program Matching Fund yang telah dilaksanakan, jelas Paharuddin, mampu meningkatkan kualitas produksi karang hias. Strategi sistem penerapan teknologi pemeliharaan dengan sistem sirkulasi modular, secara efisien dapat menghasilkan pengurangan pemakaian air dan penghematan pada proses pergantian air.

Tahapan yang Dilakukan

Pelaksanaan kegiatan di lokasi mitra, diawali dengan pemaparan dari tenaga ahli. Kemudian dilakukan perencanaan dan pemilihan ukuran dan dimensi akuarium. Berikutnya pemilihan material yang tepat, seperti kaca berkualitas tinggi, dan merancang sistem sirkulasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik karang hias.

Setelah desain diperoleh, langkah berikutnya adalah membangun akuarium kaca. Masyarakat nelayan dan mitra menyimak dari pemotongan dan perakitan panel kaca sesuai dengan desain yang telah ditentukan.

Pembuatan akuarium juga menggunakan sealant khusus untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan kedap air. Pengaturan dan pengkabelan sistem sirkulasi juga dilakukan selama tahapan pembuatan akuarium ini.

Selanjutnya memasang sistem sirkulasi modular meliputi pemasangan pompa air, filter, pendingin atau pemanas, serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal di dalam akuarium.

Pemasangan substrat seperti pasir atau batu karang dapat ditambahkan ke dasar akuarium. Narasumber/tenaga ahli yang dilibatkan dalam kegiatan ini para pembuat aquarium yang berasal dari pengusaha akuarium.

Pendampingan atau transfer teknologi dipandu langsung oleh Tim Kedaireka Matching Fund. Lalu pengujian produk dipandu dari tenaga ahli yang berpengalaman pada pembuatan akuarium kaca sistem sirkulasi modular.

Kegiatan ini selalu dihadiri mahasiswa program magang MBKM Politani Pangkep, dari pengusaha akuarium dengan beberapa karyawan serta kelompok mitra yang terlibat.

“Semoga kegiatan ini mampu memberikan kontribusi nyata, khususnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, bagi pelaku usaha dalam meningkatkan pendapatannya, bagi perguruan tinggi vokasi untuk terus berinovasi tanpa henti mewujudkan manusia unggul, Indonesia Maju,” pungkas Paharuddin. (*)

#Program Kedaireka Matching Fund Kemendikbudristek Tahun 2023
#Direktorat Jenderal Vokasi
#Program MatchingFund Vokasi Politani Pangkep
#Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *