SOLUSINEWS.ID – Sesuai nama pohonnya, sukun adalah salah satu buah yang memiliki sebutan nama berbeda di beberapa daerah di nusantara.
Di Sulawesi khususnya di Sulawesi Selatan, buah sukun dikenal dengan sebutan Bakara.
Sementara di luar Sulsel dikenal dengan nama buah keluih, kulur, ketimbul, atau timbul.
Dalam bahasa Inggris, buah sukun ibarat roti karena diberi nama Breadfruit. Mungkin karena hasil olahan daging buah ini empuk dan nikmat seperti roti.
Sementara dalam bahasa latin, sukun memiliki nama Artocarpus altitis. Di Indonesia, sukun umumnya dijadikan sebagai makanan ringan atau penganan.
Sukun tumbuh banyak di sejumlah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Di beberapa negara, tanaman buah yang banyak tumbuh di wilayah tropis ini malah dijadikan sebagai makanan pokok karena buah ini mengandung karbohidrat cukup tinggi. .
Tanaman ini termasuk dalam suku tumbuhan Moraceae dari marga Artocarpus, sepupu dengan buah nangka dan cempedak.
Konon, buah sukun merupakan sumber makanan pokok oleh orang-orang yang hidup di kawasan Oceania sejak 3000 tahun silam.
Disadur dari rimbakita.com, pohon sukun adalah jenis tumbuhan yang dapat berkembang cepat yakni sekitar 0,5 hingga 1,5 meter per tahun.
Pohon sukun mulai berbuah ketika telah berumur 3 hingga 5 tahun dan akan terus produktif selama berpuluh-puluh tahun.
Satu pohon sukun dapat menghasilkan 160 hingga 500 kilogram buah setiap tahun.
Kelemahan buahnya hanya tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama untuk menjaga kesegaran buahnya.
Buah ini disebut hanya mampu bertahan lima hari bila disimpan pada suhu ruang.
Olehnya, dengan pemanfaatan dan olahan buah sukun menjadi penganan atau makanan ringan akan membuatnya lebih tahan lama.
Membuat Keripik Sukun
