SOLUSINEWS.ID – Pihak Facebook, sebelum berubah nama Meta, pada Kamis (28/10/2021), menyampaikan metaverse perusahaan akan mendukung token non-fungible (NFT) dalam pengembangan protokol Ethereum.
Hal itu diungkapkan Kepala Produk Metaverse Facebook, Vishal Shah, seperti yang diberitakan situs coindesk.com.
“Ini akan memudahkan orang untuk menjual objek digital Edisi Terbatas seperti NFT. Menampilkannya di ruang digital, bahkan menjualnya kembali ke orang berikutnya dengan aman,” kata Vishal Shah.
Kabar ini muncul saat Facebook sudah memiliki penunjang teknologi metaverse-nya dengan fasilitas headset realitas virtual Oculus.
“Tujuan kami adalah menyediakan cara bagi sebanyak mungkin pemain untuk membangun bisnis di metaverse,” tambah Shah.
Apa itu NFT ?
Disadur dari blog akseleran.co.id, NFT adalah singkatan dari Non Fungiable Token, aset digital yang tak bisa direplikasi atau diduplikasi. cara kerjanya mirip investasi saham mata uang kripto – cryptocurrency.
Lalu apa bedanya NFT dengan mata uang kripto ?
Seperti halnya cryptocurrency, NFT juga menggunakan teknologi blockchain. Namun, pemanfaatan teknologi tersebut memungkinkan seseorang untuk melacak kode unik NFT.
Mata uang kripto seperti Bitcoin, Doge Coin, Ethereum, dan lainnya, merupakan Token Fungiable (TF) yang bisa ditukar dengan mata uang lain dan nilai token yang sama.
Sedangkan NFT tak bisa dijadikan sebagai alat tukar, tetapi bisa diperjualbelikan seperti halnya aset fisik.
Artinya, sebuah token NFT jika ditukarkan maka token yang didapatkan berbeda dengan nilai aset awal.
Jadi, NFT adalah aset digital atau bisa juga disebut aset kripto NFT yang hanya bisa dipakai hanya untuk transaksi aset digital seperti umumnya membeli karya seni digital.
Perusahaan media seperti Media New York Times dan Quartz bahkan menjual konten artikel dalam bentuk NFT.(*)
